Cerita Sex Dewasa Dapet Jatah Ngentot Dari Pegawai Bank
Cerita Sex Dewasa Dapet Jatah Ngentot Dari Pegawai Bank
Cerita Sex Dewasa - Jual beli mobil adalah pekerjaan sehari-hariku. Sebagai seorang pemilik Showroom mobil yang cukup besar tentunya aku selalu bekerja sama dengan beberapa Bank untuk menambahkan modal. Panggil saja namaku Adhen, usiaku 35 tahun dan aku berstatus duda sejak istriku berselingkuh dengan temanku yang berprofesi sama sepertiku.
Bisa dibilang showroom mobilku ini melayani bagi para kalangan menengah keatas, karena aku hanya menyediakan mobil bekas yang harganya diatas100 juta, bahkan hingga aku menyediakan juga mobil yang harga secondnya milyaran rupiah. Aku menjual mobil rakitan buatan jepang, amerika, dan german.
Shorumku ini terletak di daerah Serpong Tangerang yang letaknya tidak perlu saya sebutkan, jangan kepo yah yang ada didaerah Serpong, hha. Bisa dibayangkan para pembaca jika mobil yang aku jual harganya segitu pastinya showroom mobilku bisa dikatakan showroom besar. Sebagai seorang duda, aku bisa dibilang duren (duda keren).
Mengapa aku berkata seperti itu, karena selain aku mempunyai uang, dan asset yang bisa dikatakan banyak, aku juga mempunyai wajah ganteng serta mempunyai tubuh yang proposinal. Tinggi, badan berisi, dan tentunya dompet juga berisi, hhe. Oh iya selama aku menjalani rumah tangga dengan mantan istriku dulu aku belum mempunyai keturunan.
Sebagai seorang pengusaha tentunya tidak akan terlepas dari Bank untuk meminjam modal dengan tujuan memperbesar usaha. Itu bukan berlaku untuk para pegusaha besar saja, namun pengusaha kecilpun tidak luput dari pinjaman modal dari Bank. Okey aku kira cukup yah basa-basi dan perkenalan tentang diriku.
Dengan menulis cerita ini aku akan menuliskan cerita sex yang aku alami dengan seorang pegawai bank yang cantik, bohay dan tentunya putih bersih. Sebut saja namanya Risha, dia adalah pegawai bank yang khusus menangani para nasabah Bank yang meminjam modal besar. Risha ini mempunyai tinggi badan sekitar 167 cm, berat badan 56 kg, ukuran Bra 34 B, dan mempunyai pantat yang sedang namun kencang.
Kebetulan Risha ini yang mengurus segala keperluanku jika aku akan meminjam modal. Sudah 5 kali ini aku meminjam modal pada salah satu bank besar yang ada dinegara kita ini. Karena track recorku bagus maka pinjaman-pun selalu mudah aku dapatkan. Suatu ketika pada siang hari itu aku sudah memebuat janji dengan Risha untuk membahas peminjaman modal.
Karena aku adalah peminjammoal yang tertib dan bisa dibilang peminjam modal besar maka dari Pihak Bank-pun menyuruh Risha untuk mendatangi aku di showroom mobilku. Tepat pukul 1 siang ada telfon berbunyi,
“ Kringgggg…. Kringgggg…. Kringgggg…., ” suara telefon kantorku berbunyi .
Mendengar suara telefon berbunyi aku-pun mengangkatnya,
“ Halo ada apa ya Don, ???, ” ucapku dalam telefon pada pegawaiku yang bernama Doni.
“ Ini pak ada Mbak Risha, katanya dia ma bertemu bapak dan dia dari pihak Bank, ” ucap Doni menjawab.
“ Oh iya Don suruh langsung keruangan Gue aja Don, ” jawabku kepada Doni.
“ Siap Pak, ” ucap sigap Doni.
Aku mempunyai ruangan khusus dimana letak ruangan itu ada di lantai 2 Shoroom mobilku. Ruangan khususku itu aku ada kamar dan ruang kerja yang tentunya aku fasilitasi dengan Ac, Smart TV, Home theater, sofa, dan ruang kerja. Dalan ruangan itu ada kamar dan ruang kerja, intinya seperti itu.
Selang beberapa menit terdengarlah pintu ruangan kerjaku diketuk,
“ Dokkkk…. Dokkkk…. Dokkkk…., ”
“ Ya silahkan masuk, ” ucapku.
Masuklah seorang bidadari dengan pakaian seragam Bank yang ketat dan minim, lalu menuju kearahku dan bersalaman denganku,
“ Siang Pak Adhen, ” ucapnya dengan senyuman ramah dan menggemaskan.
“ Oh iya Mbak Risha sialhkan duduk, anggap saja rumah sendiri jangan sungkan-sungkan, hhe, ” ucapku ramah juga.
“ Oh iya Mbak mau minum apa, minuma soda atau air mineral, ” tawarku.
“ Terserah Pak Adeh saja, saya nuru, hhe, ” jawabnya.
“ Okey deh kalau gitu, ” ucapku.
Kemudian aku bergegas mengambil minuman di kulkas yang ada dirunaganku ittu. Saat itu aku ambilkan minuman soda coca-cola,
“ Coca-cola aja yah Mbak, seger kalau siang gini, silahkan diminum Mbak, ” ucapku sembari memberikan minuman soda itu.
“ Iya Pak, terima kasih sebelumnya pak, hhe.., ” ucapnya dengan senyuman manisnya.
Saa itu aku kami-pun sejenak mengobroldan berbasa basi. Saat itu Risha datang ke Shoeroom mobilku dengan supir dari pihak Bank namun supir itu ada ruang tunggu lantai 1. Risha siang itu benar-benar terlihat menggemaskan sekali, rambut panjang pirang dengan model rambut bawah di blow membuat dia semakin menggairahkan saja.
Sejenak berbasa-basi, kami-pun segera membahas tentang peminjaman modal untukku. Sepanjang obrolan kami itu aku tidak focus dengan pembicaraan Risha. Aku yang melihat kearah Risha hanya melamun dan berimajinasi mesum saja, hha. Kog bisa yah wanita ini terlihat megairahkan sekali.
Aku pandangi secara terus menerus wajah dan payudara Risha yang montok dibalik seragam ketatnya itu. Entah sadar atau tidak jika Risha aku ketika aku memandangi Risha sepanjang dia menjelaskan prosedur dan proses peminjaman untukku. Fantasiku jadi liar saat itu, aku membayangkan jika saja Risha mau ML denganku pasti akan aku berikan apapun untuknya,hhe.
Setelah beberapa saat menjelaskan pada akhirnya selesai juga,
“ Bgaimana pak Adhen apakah sudah jelas dengan penjelasan saya ???, ” ucapnya.
Saat aku tidak sadar kalau penjelasan Risha sudah selesai karena aku masih terhanyut dalam lamunan mesumku,
“ Pak, Pak Adhen, kog melamun sih pak, hayow lagi ngelamunin siapa hayow???, ” ucapnya.
Seketika itu aku-pun barus adar jika sudah selesai,
“ Oh iya gimana tadi mbak, maaf saya nggak konsen gara-gara ngelihatin Mbak, hhe.., ” ucapku sekenanya.
“ Ihhhh bapak bikin aku malu aja deh, yaudah saya ulang yah pak, ” ucapnnya.
“ Udah nggak usahlah, lagian sayakan sudah nasabah lama, udah tau kog saya prosedurnya, yaudah kita ngobrol aja deh yah, ” ucapku.
“ Siap deh pak, buwat nasabah seperti bapak jangankan ngobrol, minta yang lainya aja aku kasih, hhe…, ” ucapnya.
“ Ah bisa aja deh kamu Mbak, kalau aku minta kamu nemenin aku semalam emangnya kamu bisa, ” ucapku langsung saja to the point.
Tanpa ragu Risha menjawab,
“ Jangankan semalam setahun, selamanya-pun aku mau Pak. Wanita mana sih yang nggak mau sama bapak, udah ganteng, perhatian, tajr lagi, hhe… ” ucapnya semakin nakal saja padaku.
Ini dia yang aku harapkan dari tadi, Nice ternyata Risha Ready to Sex, hha,
“ Wah… ini seriuskan Mbak ???, ” ucapku memastikan.
“ Tiga rius Pak Adhen, ” ucapnya genit sembari mengedipkan mata.
Tanpa aku minta Risha-pun mulai berdiri dan menuju kekursiku. Dia memegang pundak dan mulai menggerayangi leher dan telinga dengan tanganya,
“ Ssssshhhhhhh….. Euhhhhhhh…., ” tanpa sadar desahku keluar dari bibirku.
“ Kenapa Pak, kog mendesah sih, Horny yah, hahhaha…, ” ucapnya sembari terus menggerayangiku.
“ Hehe… tau banget deh kamu, Ssssshhh.., bentar Ris, aku tutup dulu yah tirai sama pintunya, ” ucapku lalu bergegas menutup tirai dan mengunci pintu.
Selain itu aku juga menelfon Doni agar tidak ada satu karyawan-pun yang naik keatas dengan alasan aku sedang metting, hhe. Aku berbuat seperti itu untuk antisipasi saja agar perbuatan mesum kami tidak terganggu. Hhe. Setelah melakukan itu, tidak aku sangka Risha sudah melepas seragamnya dan dia hanya tinggal memakai celana dalam serta Bra saja,
Dia duduk diatas kursi dan dia berlenggak lenggok diatas kursi layaknya seperti seorang penari striptis yang ada exekutif club,
“ Wow… sexy banget kamu Ris, gila…. aku sangka kamu seliar ini yah, ” ucapku sembari mendekat kearah Risha.
“ Come on Baby, come to me, ” ucapnya.
Saat itu dia berlenggak lenggok diatas kursi sembari menjulurkan lidah lalu memnggit bibirnya. Benar-benar Profesional banget nih cewek, Ucapku dala hati. Setelah aku berada didepanya diapun segera menggerangi tubuhku sembari mendesah,
“ Shhhhhhhh… Ouhhhh baby, you’r sexy boy baby… Ahhhhh.., ”
Saat itu aku-pun mengimbangi gerilianya padaku dengan mulai melepas Bra lalu menggerayangi payudaranya,
“ Ssssssshhh… Ouhhhhh… remas terus sayang… remas toket aku… Ouhhhh…, ” ucapnya sembari membuka resleting dan kancing celana panjang jeansku.
Setelah itu Risha melepaskan celana jeans dan celana dalamku kebawah,
“ Ssssssshhh… penis kamu udah siap tempur yah, hhe…, ” ucapnya sembari menggenggam penisku dan mengocoknya secara perlahan.
“ Iya Ris, Ouhhhhh…., ” jawabku.
Risha mulai mengocok penisku secara perlahan dengan lembutnya. Penisku yang sudah tegak keatas dia mainkan dengan manja. Dimainkanlah kepala penisku dengan ibu jarinya,
“ Ouhhhh… Geli Ris… Ahhhhh…, ” ucapku dengan penuh gairah sembari meremas-remas payudaranya.
Euhhhhh… Iya Honey, aku juga geli, terus remas toket aku honey, Ahhhhh…, ” ucapny mulai melantur.
Dia memanggilku dengan sebutan sayang, honey lainya sembari terus mendesah memgocok penisku. Nampaknya dia sudah terhanyut dalam suasana mesum saat itu. Puas memainkan penisku dengan tanganya mulailah dia mengkulum penisku,
“ Ahhhhhhhhhhh… Sssssssshhhhhh… sepongan kamu nikmat sekali sayang, Ahhhhh.., ” ucapku sembri memejamkan mataku.
Dia mengkulu dengan lihaynya, tidak sekalipun penisku terkena giginya saat dia mengkulum penisku. Aku yang tidak kuasa menahan kuluman Risha tidak lagi memainkan payudara Risha. Tanganku beralih memegang kepala Risha dan medorong kepalanya agar dia menghisap penisku lebih dalam lagi,
“ Ayo sayang, telan semua penisku sayang, Ahhhhh… telan sampai habis batang penisku, Ouhhhhhh…, ”
Risha memang benar-benar profesional sekali, dia mengkulum habis batang kejantananku didalam mulutnya. Hisapannya benar-benar nimat sekali, penisku dihisap kuat sekali,
“ Ouhhhhh… Ris… Ssssshhhh… Ouhhhhh… Ahhhhh…, ”
Aku terus meracau karena memang sepongan Risha nikmat sekali. Dia tidak kalah jika dibandingkan dengan pemain video bokep. Rish tidak hanya mengkulum penisku, saat itu dia juga menjilati selangkangan, dan buah zakarku. Ouhhh, rasanya jantungku mau copot saat itu karena nikmat dan geli sekali rasanya.
Kurang lebih sekitar 15 menit Risha mengkulum penisku dengan liarnya,
“ Ris, udah yok kita ML, aku udah nggak kuat Ris, Ouhhhh…, ” pintaku.
Mendengar permintaanku dia-pun segera menghentikan kulumanya. Tanpa menjawab dia segera nekepas celana dalam bawah putih yang minim, tipis dan sedikit berenda,
“ Ris kita Ml dikamar pribadiku aja yah jangan disini, nggak enak kalau ML diruang kerja, ” ucapku.
“ Iya sayang, ” jawabnya singkat.
Dengan penuh birahi aku-pun mennggendong Risa menuju kekkamar. Pintu kamar yang kebetulan terbuka memudahkan aku untuk masuk kekamar. Sesampainya dikamar aku rebahkan Risha diranjangku dengan posisi yang sudah telanjang bulat. Aku yag sudah tidak menahan nafsuku segera aku tindih Risha dan aku ciumi Risha.
Kami bergerumul diatas ranjangku sembari berciuman dengan penuh nafsu sex. Sembari berciuman aku-pun mengesek-gesekan penisku yang sudah tegang sedari tadi pada vagina Risha. Aku gesekan pada bibir vagina dan clitorisnya dengan penuh nafsu. Tubuh Risha menggeliat dan ciumanya pada bibirku mengeras akibat gesekan penisku pada vaginaya,
“ Ouhhhhh… Ssshhhh… Ayo masukan sayang, udah basah memek aku,Ahhhh…, ” pintanya.
Karena memang sudah basah vagina Risha, aku-pun mulai membenamkan penisku,
“ Blessssssssssssssssssssssssss….. Ahhhhhhhhhhhhhhhhh…. Ssssshittttttttttt… Ouhhhh…, ” desah Risha.
Risha mendesah ketika penisku mulai tertanam didalam vaginanya,
“ Ayo sayang, sodok memek aku sayang… Ahhhh… Ouhhhh…, ” ucapnya penuh gairah sex.
“ Iya sayang, aku bakal buwat kamu ngefly hari ini, Ahhhhh…, ” jawabku.
Aku sodok memeknya dengan penuh gairah. Dengan gaya Man on top aku membuat Risha mendesah dan menggelincang dengan hebatnya. Aku tarik penisku hingga hampir terlepas kemudain aku masukan kembali sedalam-dalamnya hingga batang penisku tertetlan habis oleh liang senggamnya yang semakin basah itu.
Desahan dan suara percintaan kami bercampur menjadi satu diakamar pribari showroom mobilku. Kulit Risha yang putih bersih seketikaberwarna semu merah karena hubungan sex kami. Dia terus mendesah sembari memejamkan mata ketika aku menyetubuhinya,
“ Ouhhh… Ahhh… Ahhh…Ouhhhh Shit baby, Ahhhh… Oouhhh No…, ” desah liarnya.
Dengan sepenuh tenaga aku terus menggenjot vagina Risha dengan penisku yang panjang dan berurat. Risha nampak nikmat dan gelingsutan ketika berhubungan sex denganku. Memeknya semakin lama semakin basah saja, entah dia sudah orgasme berapa kali. Yang aku tahu jika memek wanita basah itu tandanya dia sudah orgasme.
Menit demi menit berlalu, dan percintaan kami semakin memanas saja. Tidak terasa jarum jam sudah menunjukan pukul 14.15 wib. Nampaknya kami bercinta sudah cukup lama, karena sebelum memulai percintaan kami tadi jam tanganku menunjukan pukul 13.30 wib. Semakin lama semakin cepat sodokanku pada vagina Risha.
Selang beberapa detik aku merasa ada sesuatu yang mendesak dari batang penisku. Aku tahu itu tanda bahwa aku akan orgasme,
“ Sayang aku mau keluar nih, keluarin dimana, Ouhhhh…, ” tanyaku.
“ Terserah kamu sayang.. Ahhhh… aku nggak bakal hamil sekalipun kamu memuntahkan pejuh kami didadalam memekku, Ahhhhh…, ” ucapnya terlihat sangat menikmati penisku.
Aku genjot vagina Risha dengan gerakan semakin cepat, dan ,
“ Cruttttttttttttttttttttttt….. Crutttttttttttt…. Cruttttttttttt…. Crutttttttt, ”
Ahhhhh… lega sekali rasanya setelah spermaku tertumpah didalam vagina Risha. Aku tanamkan penisku dalam-dalam pada vagina Risha,
“ Ouhhhhhhhhhhhhhhhh… hangat sayang pejuh kamu Ouhhhh…., ” kata Risha penuh gairah.
Aku menindihkan tubuhku pada tubuh Risha dan Risha memelukku erat-erat sembari menikmati orgasme kami. Risha memeluk menciumiku dengan penuh nafsu seiring tertumpanya sepermaku pada liang seggamanya. Beberapa saat kami membiarkan alat kelamin kami saling menyatu. Dengusan nafas kami terdengar nyaring sekali setelah kami orgasme.
Setelah puas menikmati percintaan kami, kami-pun terkapar diatas ranjang dengan posisi telanjang bulat. Risha dan aku sama-sama puas dengan hubungan sex kami saat itu. Beberapa saat kami menghela nafas kami-pun menuju kamar mandi untuk membersihkan alat kelamn dan tubuh kami yang kotor.
Mengingat Risha yang masih dalam jam kerja, Risha dan aku segera memakai pakaian kembali, Sseragam dan makeup Risha diabenahkan seperti semula agar tidak terlihat jika kami saat itu habis bercinta, hhe. Cedik juga yah Risha, hha. Selesai itu dia-pun berpamitan denganku,
“ Pak saya pamit dulu yah, ini kartu nama aku, If you Need, call me, ” ucapnya genit sembari meninggalkan kartu namanya.
“ Eh sebentar Ris, nih ada uang jajan buwat kamu, ” ucapku memberikan amplop yang berisi uang 5 juta rupiah.
“ Makasih banyak ya nasabahku sayang… Nih bonus buwat kamu, emuuaaahhhh…, ” ucapnya mengecup bibirku.
“ Bey nasabahku sayang, ” ucapnya lalu pergi meninggalkan ruanganku.
Siang yang menyenangkan buwatku hari itu. Selain pinjaman modalku di approve, aku juag mendapat service sex dari Risha, hhe. Sejak kejadian itu aku sering membooking Risha jika aku Horny. Aku bahkan mencukupi semua kebutuhan Risha mulai dari uang jajan, make up, dan baya shopingnya. Itulah sekilas cerita sex nyata didalam hidupku dengan Risha pegawai Bank yang hot dan sexy. Sekian.Cerita Porno
0 Response to "Cerita Sex Dewasa Dapet Jatah Ngentot Dari Pegawai Bank"
Posting Komentar